Selasa, 29 September 2009

Semua orang selalu berjalan sesuai dengan apa yang dikatakan dengan arah dan searah, itulah pejalanan orang-orang yang sungguh membosankan tak ada yang bisa menikmatinya. entah mereka akan menikmatinya disuatu hari apa justru tak akan pernah menikmatinya.

kisah ini adalah perajalanan yang tak bisa dicegah lagi. walau hati melawan keras dan tak biasa namun emang harus di coba dan terus di jalankan hingga terakhir. ini adalah cerita yang tak biasa dan penuh pertentangan, baik secara bathin atau secara kehidupan riil yang seharusnya seorang anak laki2 inin berjalan sesuai dengan harapan orang2 yang menaruh harapan padanya.

semenjak pergi meninggalkan rumah seorang anak laki2 berperawakan sedang mencoba mengadu nasibnya dinegeri sebrang, yang tak pernah diharapkan oleh nya tapi menjadi tanah harapan yang menjadi tempatnya untuk bersinggah dari kebosanan hidupnya. yah sebut saja namanya Malik
dia memiliki tinggi 160 cm bahkan kurang beberapa mili, badan kekar dan sedikit berbentuk layaknya orang dewasa yang sering berlatih olah raga. potongan rambutnya yang tak pernah rapih, tapi penampilan tetap terjaga kokoh, walau terkadang bergaya seperti orang kampung, terkadang orang kantoran bahkan lebih aneh seperti peran tokoh film kartun yang menjadi kebanggaanya. yah itulah sosok pemuda yang selalu menjadi kebanggaan dikampungnya karena kepintaran dan kecerdasannya emang berbeda dari yang lain, selain itu wajahnya yang tampan jika rambutnya rapih membuat para gadis-gadis desa ingin sekali menambatkan hatinya

tapi percuma malik adalah pemuda yang tak peduli akan wanita dan penampilan apalagi cinta. karena baginya, hal seperti itu membosankan dan sudah banyak yang melakukan dan mengejarnya kearah sana. semula dia pergi hanya untuk menunaikan sebuah pendidikan, karena emang dia menyukai sekali belajar, terlihat dari semenjak kecil ketika temannya asik bermain dia hanya sibuk didepan tugas-tugas sekolahnya. Ibunya selalu melihat bosan kalo si malik masih aja belum beranjak pergi dari kamarnya karena seperti orang yang kesepian. tapi itulah si malik, dia memang suka menyendiri.

walaupun sering menyendiri bukan berati dia tidak bisa bergaul terlihat banyak sekali teman2nya yang selalu mengajak bermain dan melakukan aktivitas lainnya, hanya saja dia lebih banyak menyendiri karena baginya hidup seperti biasa adalah membosankan.

maka sampailah ia ditanah sebrang yang mungkin kedua kalinya dia singgah disana, tapi pertama kali dia singgah dan terus berjalan jauh ke tanah yang tak pernah di duga olehnya. perjalanan membuatnya ragu, karena sepanjang perjalanan tak ada yang menarik dan sama seperti halnya ditempat ia tinggal, terlalu banyak orang yang masih mengikuti perjalanan yang membosankan menurutnya.

akhirnya sampailah dia disebuah tanah harapan yang tak dikenalnya. saat pertama kali melihatnya dia terpukau dan terus merasa bangga dia bisa mencapai tempat sejauh ini dan semegah ini. pedahal baginya mustahil bisa datang ketempat tersebut karena keadaan orang tua yang tak mampu, membuat perjalanannya harus ditempuh dengan keberanian jiwanya dan rasa risih tertancap di hati keluarganya.
Malik merupakan satu-satunya putra dikeluarganya yang sering berprestasi disekolah bahkan dikampungnya, keluarganya yang miskin terangkat derajatnya atas kepintarannya. masa-masa sekolahnya sudah dapat mencari nafkah sendiri, mulai dari mengajar hingga berjualan yang dapat ia jual, bahkan kegiatan-kegiatan dikampungnya tidak pernah tidak andil didalamnya.

Tapi itu adalah masalalunya yang begitu gemilang sebelum ia melepas semuanya setelah dinegeri sebrang. semula ia yakin dengan kemampuannya yang dimiliki. kemampuan diplomasi, lobi, hingga kemampuan-kemampuan fisik yang menurutnya harus dimiliki seperti keahlian bela diri, berburu dan beberapa seni bertahan hidup bahkan hiburan. Semua dimilikinya hasil kerja kerasnya semasa kecil bersama kakaknya yang cukup banyak memberikan pengalaman hidup baginya.

kemampuannya kebanggaannya hilang setelah berada dinegeri sebrang. Dia bukan lagi orang yang terlihat tidak mampu, dan bukan pula orang yang terlihat sangat istimewa seperti dikampungnya. tapi disana justru ia bertemu dengan orang yang banyak lebih baik, lebih susah, lebih-lebih-lebih. ternyata dia bukan satu2nya dan bukan pula yang seperti diimpikannya. dia hanya manusia kecil yang tak ada apa-apanya. bagi orang yang pertama kali melihatnya mungkin akan segan dan merasa harus menaro wibawa padanya. tapi setelah mengenalnya kemampuan wibawa itu hanya sesaat, dia seperti orang yang mengemis pengalaman menarik menjadi bagian yang seharusnya sudah digariskan.

saat pertama kali mulai pertemuan ternyata dia masih memiliki sifat yang menonjol sehingga teman-teman barunya mempercayainya menjadi seorang pemimpin pasukan pelajar dikelasnya. Parasnya yang tampan, mulutnya yang lugas bicara sesaat, membuat teman-temannya langsung mempercayai penuh harapan dan takjub.

yah tapi itu terjadi hanya pada awalnya saja, setahun dua tahun hingga tiga tahun dia masih menjadi orang yang dibanggakan. tapi tidak ditahun berikutnya, teman2nya mulai mempertanyakan kemana dia pergi, kemana dia selama ini.

pada awalnya prestasi dikelasnya sangat baik dibanding dengan teman laki-lakinya. tapi akhir-akhir dia sering menghilang entah dengan sebab apa, sehingga tak ada nilai yang keluar selian paling tinggi bernilai cukup bahkan sebagian besar tak mendapatkan nilai. hari-harinya begitu suram, wajahnya yang tampan dan mudah tersenyum tak memperlihatkan ada masalah yang cukup mendalam.

disinilah perjalanan terbalik mulai di jalankan olehnya.

bersambung.........

sejak pertama kali dia merasakan hidup diperantauan, hatinya telah menancapkan sebuah janji. "hidup ku takkan tinggal diam". waktu itu, kakaknya mengajak dia menyebrangi sebuah lautan menuju pulau kecil dengan sedikit penghuni. disana malik mengamati kondisi pulau dan isinya termasuk para penghuni yang menurutnya cukup aneh. yah penghuni pulau kecil seluas 100 hektar menjadi inspirasi untuk perjalanan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penelusuran

Chatingan yuk


ShoutMix chat widget