Senin, 24 Agustus 2009

Menjadi Satu dalan Plan bag.1


Perjalanan 7 orang pemuda menuju puncak Gunung Sumbing. rasa sakit, iri, cemburu, pelit, sombong, semua rasa dan sifat menjadi satu. Semua itu terjadi karena kami menjadi satu.

pada waktu itu, 7 orang pemuda berjanji akan pergi bersama menaklukan beberapa puncak legendaris yang berada ditanah jawa, sebut saja puncak sumbing, sindoro dan sumeru (disingkat dengan 3pleS). segala persiapan sudah matang, termasuk izin ortu dan teman2 sekolahnya.

Hari yang ditentukan telah tiba, dengan persiapan yang memang telah dimanajemen sedemikian rupa menjadikan perjalanan 7 pemuda tiada hambatan. Terminal, stasiun, hingga persimpangan-persimpangan jalan berhasil dilewati dengan modal peta yang emang merupakan patokan dan bekal perjalan utama mereka yang dititipkan oleh sang tetua. Hingga akhirnya tiba di antara dua jalan.

Dengan nada bangga tujuh pemuda menuruni bis kota yang mengantarnya hingga di kaki gunung Sumbing dan Sindoro. Hingga disana, ketujuh pemuda saling berdebat dengan masalah yang mungkin awalnya matang, tapi setelah ditujuan menjadi sedikit bermasalah. yah masalah sepele. Makanan, awalnya bekal makanan mereka akan dibeli ketika sampai tujuan dan pergi kekota Jogjakarta untuk melengkapi bekal yang kurang. Setelah sampai kondisi badan yang lelah, kondisi keuangan yang terkuras dan waktu yang banyak terbuang. Karena perjalanan kami tempuh menuju tripleS memakan waktu hampir sehari semalam.

Akhirnya, dengan keputusan bersama mereka memilih melengkapi perjalanan di warung2 yang ada. Yah, satu rencana terpaksa digagalkan, hingga di pos pendakian 7 pemuda tersebut sedikit diberi masalah dengan tiadanya penjaga pos registrasi yang menunggu disana. akhirnya mereka terpaksa menunggu sambil packing perlengkapan. perdebatan2 dan kekecewaan sering menghampiri mereka. tapi karena tujuan dan harapan mereka sangat tinggi, apapun kendala yang terjadi bisa dilewati secara rembukan.

Dari setengah kisah diatas dapat diketahui bahwa, tidak semua rencana mesti saklek untuk dikerjakan. tapi semua itu harus disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi saat itu juga. walaupun demikian rencana yang matang harus tetap direncanakan, karena segala hal tanpa rencana matang akan mengakibatkan banyak hal yang tak diinginkan.

Tetapi ada hal yang paling sedikit kesalahan, yaitu sesuatu yang tidak direncanakan. segala sesuatu yang tidak direncanakan semisal coba-coba, biasanya akan menuai hasil yang kadang tak bisa diperoleh jika direncanakan. Tapi hidup dengan coba-coba hanya akan membatasi hidup kita terbatas dengan apa yang kita temui. berbeda dengan hidup coba-coba dengan rencana yang matang, maka akan diperoleh hasil yang tak akan bisa dibayangkan. maka dari itu tetaplah pada rencana selama rencana itu baik dan besar manfaatnya

Senin, 17 Agustus 2009

Merubah Pandangan Menjadi Indah

Suatu ketika, ada seorang anak yang menangis ingin dibelikan mainan sebut saja si Fulan. Pada waktu itu ibunya sedang tidak memegang uang, ayahnya yang bekerja serabutan menunjukan keluarga ini adalah keluarga yang tidak berkecukupan. Sulit sekali bagi sang anak untuk secepatnya mendapatkan mainan yang diinginkanya sesegera mungkin. Sedangkan anak-anak yang lain berlarian memainkan mainannya sambil bercanda ria dan seorang anak yang memang lebih mampu memamer-mamerkannya pada si Fulan yang tidak mampu membeli mainan tersebut.

Beberapa saat kemudian si Fulan mendekati dan merebut mainan dari seorang anak yang selalu memamer-mamerkan mainan tersebut, kemudian merusaknya. si anak kaya tersebut menangis sambil memungut mainan yang telah dirusak oleh temannya. Kemudian dia pergi pulang dan melaporkannya pada orang tuanya. Dengan rasa bersalah si Fulan langsung berlari, mendekati orang tua si anak itu dan mengungkapkan secara polos apa yang telah dilakukannya adalah karena merasa kesal dengan ulah si anak dan dia bersedia bertanggung jawab memperbaikinya.

melihat hal tersebut, ibu si anak ini justru membelikan dua mainan baru. satu untuk anaknya, satu lagi untuk si Fulan. si Fulan merasa tidak enak dengan apa yang diperbuat. biasanya orang tua si Fulan langsung memakinya jika melakukan kesalahan apa lgi merusak barang berharga punya orang. tapi si Fulan tak mempedulika itu, ia langsung larut dalam kesenangan dan bermain dengan si Anak kaya tersebut.

Dari sini, keberanian si Anak menunjukan sikap yang siap merubah keadaan, selain itu disisi lain keluarga si kaya memberi peluang untuk melakukan perubahan pada ke duanya. jika pada waktu itu si Fulan dimarahi mungkin akan sulit untuk menjadi akrab dan bermain bersama, malah akan timbul benci yang terus berkembang akibat kesenjangan yang terjadi.

disini kita bisa lihat, bahwa kesalahan jika segera diperbaiki maka akan memperoleh hasil justru lebih beruntung dibanding dengan hanya meninggalkan kesalahan bahkan lari dari rasa salah tersebut.

dibuat secara ngarang
oleh Lukmanul Hakim
17-08-09, (22.45')

Penelusuran

Chatingan yuk


ShoutMix chat widget